Perpisahan Terjadi Karena Ada Pertemuan
Isak tangis mengiringi kepergian sahabatku Neneng Hasanah. Malam kemarin dia berangkat meninggalkan kota Jogja tercinta ini. Beberapa kawanku mengantarnya ke stasiun Tugu. Kepergian Mama - demikian panggilan yang diberikan kawan2 kepadanya - amat berat dirasakan oleh kawan2 di Jogja. Karena kebaikan hatinya dan kedekatan emosional yang lumayan lama terjalin. Sebenarnya perpisahan adalah hal pertama yang harus diingat manakala dua insan atau lebih bertemu untuk pertama kalinya. Bahkan kalaupun mereka hidup bersama untuk beberapa waktu lamanya, perpisahan sejati tetap akan mereka alami yaitu kepergian salah satu - atau keduanya sekaligus - ke tempat peristirahatan terakhir (alam baka) dimana tidak satu pun jua makhluk hidup di dunia ini yang kuasa untuk menghidarinya.
Perpisahan yang kelak terjadi itu, tidak akan begitu tragis mengejutkan dan mengharukan bila selama dalam perjalanan hidup bersama, tidak terjalin ikatan emosional yang berlebihan atau bisa juga dikatakan bahwa hubungan yang mengalir adalah sebatas pertemanan wajar yang tersekat oleh batas2 privasi dan kebutuhan pribadi. Sedangkan banyak relasi antar manusia yang terjadi itu melampaui batas2 antar personal hingga pengorbanan kepentingan dan ke-privasi-an lainnya menjadi barang murah, menjadi suatu hal yang harus dilakukan demi harmonisnya dan langgengnya hubungan itu - yang banyak disebut sebagai persahabatan sejati.
No comments:
Post a Comment